Selalu begini! Semua orang terasa tidak adil! Aku selalu berharap bahwa aku yang ada disana, menggapai piala yang bersinar terang dengan corak kekuningan yang indah.

Tapi… Ini membuatku selalu berfikir kalau ini tak mungkin… Tak ada yang mendukung bakatku. Saat ingin mengikuti lomba kesenian, aku selalu merasa tak pantas untuk mengikuti lomba itu. Hanya karna tidak ada yang mendukung bakat ini.

Sampai… Suatu ketika terjadi karna salah satu ustadz di madrasah memberikan tugas membuat kaligrafi. Satu kelas tak ada yang tahu bahwa setelah mengumpulkan tugas kaligrafi tersebut akan dipilih beberapa murid untuk mengikuti lomba kaligrafi. Tak ada yang menyangka, bahwa salah satu dari belasan orang yeng terpilih adalah diriku.

Waktu berlalu. Setelah kejadian itu terjadi, waktu yang ditunggu tunggu telah datang. Hari itu semua murid yang terpilih untuk mengikuti lomba dikumpulkan semuanya dan diberikan nomor peserta. Akhirnya lomba pun dimulai sekitar pukul delapan pagi. Proses yang dilalui semua peserta yang mengikuti lomba benar benar panjang. Saat mengikuti lomba tak ada rasa gelisah sedikitpun, aku merasa sangat bahagia karna ada beberapa teman teman ku ada disekitarku misalnya Onyx dan Mess yang juga ikut mengikuti lomba kaligrafi. Ada juga Ustadzah Hanim yang memberikan semangat kepada murid muridnya yang mengikuti lomba.

Setelah lomba selesai, butuh beberapa hari untuk mengetahui pengumuman siapa pemenang dari lomba PORSENI tahun 2021. Saat hari pengumuman tiba, aku tak menyangka bahwa juara 1 dari lomba tersebut adalah diriku. Sayangnya saat itu pengumuman diadakan pada sesi satu atau pagi, dan aku dating pada sesi 2 atau siang. Walaupun aku tidak bisa hadir maju untuk mengambil penghargaan setidaknya aku sudah mendapatkan juara. Aku benar benar sangat bahagia. Proses yang dilalui untuk membuat sebuah mahakarya yang disebut kaligrafi sangatlah panjang. Namun hasil dari proses yang sangat panjang itu tidak sia sia.

Setelah sekian lama, akhirnya mendapatkan penghargaan dan juga piala. Saat mendapatkan juara, rasanya pasti merasa sangat bahagia dan bangga.

Bagikan ke Teman-Temanmu

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email

2 Komentar

  • Cerita yang sangat bagus.
    Semangat terus menulisnya ya mbak!

    Balas
  • Semoga bisa menjadi contoh untuk anak lain agar bisa menulis seperti mbak Nadia 👍

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gulir ke Atas