Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa Tanpa tanda jasa
Sepenggal lirik di atas adalah ungkapan cinta kasih kepada sosok guru yang begitu berjasa bagi seluruh insan manusia. Hari ini tepat tanggal 25 November 2020 merupakan tanggal bersejarah bagi bapak ibu guru seluruh Indonesia. Pasalnya pada tanggal 25 November dinyatakan sebagai hari Guru Nasional. Biasanya hari guru dirayakan dengan upacara bendera, lomba untuk siswa dan penyerahan penghargaan untuk guru teladan. Namun sayangnya pada tahun ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang penuh dengan euforia. Karena masih terdampak covid-19 semua kegiatan pun mengalami perubahan termasuk peringatan hari guru.
Seperti kegiatan yang dilaksanakan di MIN 4 Jombang. Untuk tetap mematuhi program pemerintah dalam mencegah penyebaran covid-19 MIN 4 Jombang memperingati hari guru dengan gelar do’a bersama (istighosah). “Selamat memperingat hari guru nasional bagi bapak ibu guru, semoga senantiasa diberikan kesehatan keselamatan dan keberkahan oleh Allah swt” harapan salah seorang guru yang turut serta dalam istighosah tersebut.
Jargon hari guru nasional tahun ini adalah Bakti Guru Lindungi Negeri. Tentunya jargon tersebut tidak dibuat sembarangan. Apakah guru harus seperti TNI POLRI yang selalu sigap melindungi negeri pasang badan tegap lengkap dengan senjata kanan kiri? Tentu tidak. Guru memiliki porsi khusus dalam melindungi negeri Indonesia. Memang keduanya harus sama-sama memegang tameng dan selalu sigap, namun tameng seorang guru bukanlah senjata melainkan ILMU dan KETULUSAN.
Dengan ilmu yang selalu dicurahkan seorang guru kepada anak didiknya yang dipenuhi ketulusan dan keikhlasan, tentu membuahkan hasil yang amat baik yaitu lahirnya generasi-generasi penerus bangsa yang unggul dalam setiap kompetensi. Tidak peduli pada era apa dan zaman yang bagaimana, setiap guru tentu harus siap menyesuaikan diri dalam mendidik anak bangsa. Baik dengan papan, layar dua bahkan tiga dimensi pun setiap guru harus siap untuk terus berbenah dan belajar mengikuti pembelajaran sesuai perkembangan zaman, tentunya tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya dan karakter yang luhur. Dengan demikian nawacita bangsa akan terrealisasikan melalui pendidikan berkarakter yang berkemajuan. Selamat hari guru nasional, baktimu akan selalu mengalir dalam setiap langkah kami, ilmu mu akan selalu terukir dalam memori, ketulusan mu akan selalu berjejak dalam sanubari. Terima kasih bapak ibu guru, terima kasih atas segalanya. Seperti TNI dan POLRI, Guru pun Harus Lindungi Negeri. (un_widiyahti)